
Dalam sejumlah bagian yang dimuat di situs berita itu baru-baru ini, pengamat militer Peter Suciu melaporkan tentang latihan pertahanan udara yang direncanakan oleh unit pasukan pertahanan udara Rusia yang menerima pengiriman batch S-400.
“Triumf S-400 Rusia - nama pelaporan NATO: SA-21 Growler - adalah yang terbaru dari serangkaian sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh dan menengah, dan pertama kali memasuki dinas kemiliteran pada tahun 2007,” tulisSiciu.
S-400 dirancang untuk menghancurkan pesawat, rudal jelajah dan balistik, selain itu juga dapat digunakan untuk instalasi di darat. Rudal juga dapat menyerang target pada jarak hingga 400 km dan pada ketinggian hingga 30 km di bawah tembakan musuh yang intensif,”sambungnya seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (20/3/2021).
BACA JUGA: Weton Tinggi Wibawa, Hokinya Bisa Bikin Dunia Terlena
Pengamat menunjukkan bahwa meskipun Rusia telah berusaha mempersenjatai pasukan pertahanan udaranya dengan S-400, sistem tersebut juga telah diekspor - pertama ke China dan Belarusia, serta ke Turki dan India. Ekspor tetap berjalan meskipun ada ancaman sanksi Amerika.
Saat S-400 bikin gemetar, Rusia sudah menyambungnya dengan S-500. Sistem pertahanan udaranya ditingkatkan kemampuannya.
Itu termasuk kemampuan untuk secara bersamaan menyebarkan berbagai rudal untuk menyediakan kemampuan serangan jarak jauh dan pertahanan jarak pendek yang sangat akurat menggunakan rudal pelacak otonom.
BACA JUGA: 4 Shio Hoki, Hari Ini Hidupnya Diintip Banyak Rezeki
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News