GenPI.co 
GenPI.co - Sebuah kapal kargo Iran yang diyakini sebagai pangkalan paramiliter Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan berlabuh selama bertahun-tahun di Laut Merah di lepas pantai Yaman telah diserang.
Kementerian luar negeri Iran mengkonfirmasi serangan itu, mengatakan MV Saviz terkena ledakan yang tidak diketahui yang menyebabkan 'kerusakan kecil' sekitar pukul 6 pagi waktu setempat di Laut Merah pada hari Selasa (6/4/2021), dekat dengan pantai Djibouti.
BACA JUGA: Amerika Serikat Kirim Kapal Penghancur ke Taiwan, China Ngamuk
Sementara, Juru bicara kementerian luar negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan Saviz adalah kapal non-militer yang secara resmi terdaftar di Organisasi Maritim Internasional yang bertindak sebagai 'stasiun logistik' Iran di Laut Merah, menyediakan layanan anti-pembajakan.
“Untungnya tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut, dan evaluasi teknis tentang bagaimana kejadian itu terjadi dan asal-usulnya sedang berlangsung,” kata dia dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (8/4/2021).
Dilaporkan serangan juga itu terjadi ketika Iran dan kekuatan dunia duduk di Wina untuk pembicaraan pertama tentang AS yang berpotensi bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Teheran yang compang-camping, menunjukkan bahwa tantangan ke depan tidak hanya berhenti dalam negosiasi itu.
Sedangkan, ppejabat Israel menolak berkomentar tentang laporan serangan itu terhadap kapal Iran tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, sebelum tersiar berita tentang serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam komentarnya kepada anggota parlemen dari partai sayap kanan Likud, mengatakan seharusnya tidak ada kembali ke kesepakatan nuklir 'berbahaya'.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
