Wisata ke Jatim Joss Banget, Kunjungan Wisman Naik Drastis

Wisata ke Jatim Joss Banget, Kunjungan Wisman Naik Drastis - GenPI.co
Panorama Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (Foto: Dok Kemenpar)

Jawa Timur boleh bangga. Pantas untuk happy. Angka kunjungan wisman naik drastis. Sepanjang Januari 2018 saja, kunjungan wisman di sana menembus 26.700 orang.

Angka lonjakannya terbilang fantastis. Sukses tembus dua digit. Bila dikomparasi dengan Januari 2017, angkanya naik 54,52%. Sekedar gambaran, jumlah riil kunjungan wisman ke Jatim di periode Januari 2017 hanya 17.279 wisman. “Pertumbuhannya memang tinggi. Angkanya mencapai 54,52%. Ini luar biasa," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Teguh Pramono, Minggu (4/3).

Dari angle manapun, pertumbuhan tadi diyakini membawa optimisme baru. Dari asumsi bulan berjalan sekalipun, angka 26.700 wisman dinilai tetap kompetitif. Angkanya tumbuh 15,05%. Itu setara dengan pertambahan 3.492 orang. Patokannya, jumlah kedatangan wisman pada Desember 2017 yang mencapai 23.208 orang. “Jumlah kunjungan wisman di Jatim terus naik dalam tiga tahun terakhir. Promosi yang dilakukan Jatim sangat gencar. Kondisi ini ditunjang oleh akomodasi dan kualitas destinasi. Event-event yang digelar juga sangat banyak,” lanjutnya.

Dari jumlah 26.700 wisman, Malaysia menjadi penyumbang wisman nomor satu. Angkanya mencapai 4.156 orang. Satu srip di bawahnya Singapura dengan 1.368 wisman. Tiongkok ada di posisi tiga dengan jumlah kunjungan 1.245 orang. “Malaysia itu sangat dominan. Jatim favorit mereka. Semua aspek menunjang. Apalagi Jatim punya banyak tujuan destinasi baru,” tuturnya.

Kenaikan jumlah wisman ke Jatim pun sebanding dengan huniannya. Jumlah hunian hotel berbintang sepanjang Januari 2018 mencapai 51,41%.Tingkat Penghunian Kamar hotel bintang 4 bahkan mencapai 54,58%.

Selain okupansi, progres positif ditunjukan durasi waktu menginap. Rata-rata lama menginap wisman di Januari 2018 mencapai 1,81 hari.
Angka ini naik 0,12 point dari Desember lalu. “Tingkat hunian kamar hotel berbintang di Januari itu yang tertinggi. Rapor menjadi makin positif kala diikuti lama waktu menginapnya.Kenaikan point 0,12 di Januari itu sangat bagus. Sebab, di Desember lalu hanya mencapai 1,69 hari. Kondisi ini menjadi isyarat kalau para wisman ini nyaman di Jatim,” kata Teguh lagi.

Destinasi yang terlihat paling on fire adalah Banyuwangi. Daerah berjuluk The Sunrise of Java itu sukses mendulange DevisaRp 546 miliar pada 2017 lalu. Sementara angka kunjungan wismannya mencapai 91.000 orang.

Besarnya respon terhadap Banyuwangi juga menarik minat maskapai. Saat ini sudah ada empat maskapai yang melayani rute domestik ke Banyuwangi. Setelah ini, Banyuwangi bahkan sudah bersiap membuka jalur penerbangan internasional. Malaysia, Australia, Singapura, hinga India, adalah rute-rute yang tengah dimatangkan untuk digarap serius. “Pertumbuhan Banyuwangi paling menjanjikan. Ini tentu menguntungkan bagi Jatim,” ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya