Jangan Disepelekan, Gejala Covid-19 Anosmia Bisa Berakibat Fatal

Jangan Disepelekan, Gejala Covid-19 Anosmia Bisa Berakibat Fatal - GenPI.co
Ilustrasi wanita mengalami anosmia karena Covid-19. Foto: Stokete/elementsenvato

GenPI.co - Gejala Covid-19 berupa anosmia atau hilangnya kemampuan indra penciuman tidak boleh disepelekan.
 
Berdasarkan beberapa penelitian, infeksi Covid-19 tidak hanya menyerang saluran pernapasan, tetapi juga dapat berdampak negatif terhadap saraf dan otak.

Sebuah penelitian di Meksiko menunjukkan dari 370 pasien yang dirawat, sekitar 20 persen mengalami gejala neurologis seperti sakit kepala, anosmia, ageusia, dan gangguan lainnya. 
 
Selain itu, penelitian dari Oxford memperlihatkan, dari 236.379 pasien yang didiagnosis Covid-19, sebanyak 33,62 persennya mengalami gangguan neurologis dan psikiatris dalam enam bulan setelahnya.

Dokter spesialis saraf sekaligus Kepala Instalasi Gawat Darurat RSUI, dr. Ramdinal Aviesena Zairinal, Sp.S menjelaskan secara langsung virus SARS-CoV-2 bisa berada pada ujung-ujung saraf, misalnya saraf pada hidung, lidah, paru-paru, usus, lalu ke otak. 
 
Pada jalur yang tidak langsung, saraf bisa terkena akibat respons tubuh melawan virus.
 
"Virus di dalam pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh dan bisa masuk ke otak," ujar DR. Ramdinal.

BACA JUGA:  Dada Sesak & Batuk Berdahak, Sudah Pastikah Gejala Covid-19, Dok?

Dia mengatakan pada kondisi awal, gangguan saraf bisa berupa sakit kepala, gangguan penciuman, dan pengecapan. 
 
Sementara pada kondisi lanjut, gangguan saraf bisa berupa stroke, penurunan kesadaran, dan kejang. 
 
Oleh karena itu, menurut Ramdinal, pasien perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.

Menurutnya, berdasarkan penelitian tim terkait gangguan saraf pada penderita Covid-19 di RSUI dan RSCM ditemukan bahwa dari 227 pasien, terdapat beberapa pasien yang mengalami gangguan saraf dengan gejala. 
 
"Antara lain, penurunan kesadaran (59 kasus), stroke (58 kasus), pingsan (46 kasus), kejang (28 kasus), sakit kepala (22 kasus), infeksi otak (16 kasus), serta gangguan penciuman atau pengecapan (8 kasus)," kata dia. 
 
Sementara, lanjut Ramdinal, untuk angka kematian selama perawatan di rumah sakit yakni sebesar 48,5 persen atau 110 dari 227 pasien. 
 
Hal ini karena pasien yang dirawat kebanyakan bergejala berat dan juga memiliki gangguan saraf berat. 
 
Hal ini bukan hanya disebabkan oleh Covid-19, tetapi juga gaya hidup yang tak sehat seperti kurang berolahraga, makan makanan yang tidak bergizi seimbang, mengonsumsi alkohol dan merokok. 
 
"Di samping itu, ada faktor risiko lain yakni memiliki masalah medis yang sudah ada sebelumnya terutama berhubungan dengan otak, diabetes, kelainan pembuluh darah, kolesterol tinggi, serta tekanan darah tinggi," tegas Ramdinal. (antara/jpnn)

BACA JUGA:  Kalau Tubuh Kamu Mengalami 4 Gejala Ini, Tanda Kolesterol Tinggi

Video heboh hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya