GenPI.co 
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani meminta masyarakat tetap waspada dalam melaksanakan aktivitas.
"Gejala hanya sakit tenggorokan, hilang penciuman itu jarang sekali. Batuk pilek seperti biasa. Justru itu harus waspada, "katanya.
Rosye mengaku, pihaknya rutin melakukan Whole Genome Sequencing (WGS) sebagai pemeriksaan tahapan selanjutnya dalam covid-19.
BACA JUGA: Covid-19 Menggila, Menkominfo Langsung Bersikap
"Kita rutin melakukan WGS, satu jenis pemeriksaan kita cari tahu varian apa untuk surveilance virus yang beredar di Bandung," ujarnya.
Dia mengatakan, kasus harian pada 2 minggu terakhir mengalami peningkatan 10 kali lipat dibandingkan 2 minggu sebelumnya.
BACA JUGA: Kasus Omicron, Keterisian Rumah Sakit di Jawa Barat Meningkat
"Jadi kasus harian di Kota Bandung 2 minggu terkahir ini ada peningkatan. Kalau kami pantau bulan Januari itu 10 kali lipat, dibanding 2 minggu awal. Kasus harian total 70-an, 2 minggu ini 700 lebih berarti sudah peningkatannya 10 kali lipat," ungkapnya.
Soal kenaikan kasus di Kota Bandung, didominasi oleh perjalanans ehingga perlunya skrining untuk melacak pastinya.
BACA JUGA: Varian Baru Covid-19 Punya Anak, Lebih Gahar Dibanding Omicron
"Untuk tahu pasti dari mana itu harus detail, tampaknya tidak lepas dari kondisi nasional. Khususnya di Kota Bandung itu banyak ini dari skrining perjalanan, kemungkinan tanpa bergejala," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
