Dawet Selasih Bu Dermi, Favorit Turis Lokal Maupun Manca

Dawet Selasih Bu Dermi, Favorit Turis Lokal Maupun Manca - GenPI.co
Antrean pembeli di lapak Dawet Selasih Bu Dermi. (Foto: Mia Karmila/GenPI.co)

GenPI.co - Salah satu tempat yang bisa dituju buat yang ingin berburu jajanan khas Solo adalah Pasar Gede Solo. Berada di  salah Jl. Sudirman, pasar ini mudah dicapai lantaran letaknya sangat strategis. Pasar ini hanya berjarak 100 meter dari Balaikota Solo.

Bangunan Pasar Gede sendiri sudah ada sejak 1930. Olehkarenanya, bangunan itu menjadi  cagar budaya di Kota Solo. Bagunan dengan gaya Jawa Eropa ini didesain oleh Thomas Karsten, seorang artsitek dari Belanda.

Di Pasar Gede, pengunjung disuguhkan dengan beragam jajanan khas setempat. Namun salah satu yang digemari wisatawan adalah dawet selasih Bu Dermi. Dawet ini berbeda dari yang lain.  Biasanya dalam satu mangkok ada dawet, santan dan gula merah cair. Dawet bu Dermi lebih lengkap dengan tambahan ketan hitam, bubur sumsum, selasih, tape dan nangka. Sayangnya,  ketika  GenPI.co menuambangi tempat itu pada Sabtu (27/7), nangka dan tape sudah ludes.

Baca juga:

Wisman Singapura ini Sadar, Kalau Solo Tak Sekadar Batik

12 Tahun Solo Batik Carnival, Simak Perjalanannya

Digelar Hari ini, Solo Batik Carnaval Sajikan 11 Delegasi ASEAN

"Ada banyak dari jauh-jauh, wisatawan asing sering ke sini, ada juga yang dari Hongkong," ungkap bu Dermi kepada GenPI.co sembari sibuk melayani pembeli yang sudah mengantre.Bu Dermi mulai berjualan es dawet di lapaknya pada pagi hari. Biasanya pada tengah jari, dagangannya sudah habis terjual. Yang unik, pembeli dawet selasih bu Dermi ini berasal dari berbagai daerah hingga luar negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya