Liputan Khusus

Tepis Isu Krisis Baca, Kunjungan Pembaca Perpustakaan Nasional Terus Meningkat

Tepis Isu Krisis Baca, Kunjungan Pembaca Perpustakaan Nasional Terus Meningkat - GenPI.co
Salah satu sudut ruangan di gedung Perpustakaan nasional. (Foto: Kompas Travel)

GenPI.co – Sejumlah survei menyebut Indonesia sedang dilanda krisis membaca. Bahkan menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku sebanyak tiga hingga empat kali dalam seminggu, dengan menghabiskan waktu 30-60 menit per hari. Jumlah buku yang ditamatkan pun hanya 5 hingga sembilan buku per tahun.

Namun survey tersebut tidak berlaku bagi kalangan kutu buku yang antusias memadati perpustakaan nasional (perpusnas) Jakarta Pusat. Saat GenPI.co bertandang ke gedung perpus dengan 24 lantai yang ada di kawasan Jalan Merdeka Barat, Jakpus, Rabu (10/4) nampak ratusan pengunjung memadati setiap lantai. Banyak di antara mereka dari kalangan milenial dan sisanya orang dewasa yang sedang melakukan literasi membaca atau sekedar mengambil data dari buku bacaan.

“Kalau dilihat dari mulai diresmikan 14 september 2017 sampai sekarang grafiknya justru meningkat. Dalam sehari kunjungan sekitar 800 orang. 500 orang yang on site (datang langsung), sekitar 200 sampai 300 itu yang online,” ujar Yeri Nurita, Kepala Layanan Buku Langka saat berbincang dengan GenPI belum lama ini.

Baca juga: Fasilitas Ini yang Membuat Perpustakaan Nasional Tak Pernah Sepi 

Menurut Yeri, peningkatan jumlah pengunjung terjadi seiring dengan fasilitas dan kondisi perpustakaan yang semakin lengkap dan nyaman. Untuk kalangan penunjung sangat bervariasi di setiap lantainya sesuai dengan kebutuhan baca. Misalnya kalangan anak muda atau pelajar lebih banyak menyukai lantai 21 dan 22 karena menyediakan akses buku populer seperti novel best seller dan pengembangan diri, disamping mereka dapat memilih buku favoritnya sesuka hati.

Lantai 21 dan 22, lanjut Yeri sejauh ini memang paling ramai dikunjungi. Mereka didominasi oleh para pelajar dan mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas sekolahnya dengan leluasa. Di lantai ini para pengunjung bisa membaca sambil menyadur data yang ada. Adapun di lantai ini juga menyediakan koleksi karya-karya sastra populer seperti karangan Shakespear.

Tak hanya bisa datang ke perpustakaan, para pengunjung juga dapat melakukan aktivitas baca lewat metode online. Artinya mereka dapat masuk ke dalam laman e-pusnas dengan mendaftar keanggotaan secara online.  “Jadi itu dianggap sebagai pengunjung juga karena dia menggunakan nomor anggota untuk masuk ke e-resource itu,” imbuh Yeri.

Peningkatan jumlah pengunjung itu nyatanya dibarengi dengan kemudahan untuk mengakses buku. Dimana perpustakaan nasional saat ini menawarkan dua sistem, yakni closed access dan open access. Untuk layanan closed access hanya untuk koleksi buku tertentu seperti manuscript yang berada lantai 9, kemudian lantai 14 untuk koleksi buku langka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya