Sajian Angklung Menyemarakkan Pasar Mangrove

Sajian Angklung Menyemarakkan Pasar Mangrove - GenPI.co
Penampilan komunitas Angklung Anantara di Pasar Mangrove, Batam (16/9).

Alunan melodi lagu Jaran Goyang dari alat musik angklung bagaikan magnet. Seketika pengunjung di Pasar Mangrove Batam di Desa Wisata Kampung Terih, Nongsa, Batam, berkumpul di satu titik. Ada yang bergoyang mengikuti musik. Sementara yang lain menyanyikan syair bibir lagu milik Nella Kharisma itu sambil mengoyangkan kepala.

Begitulah suasana Minggu (16/9) sore saat event Angklung for The World digelar di pasar digital bestuan genPI batam itu. Permainan musik angklung disajikan dengan apik oleh  group Anantara Batam. Selain lagu Jaran Goyang, mereka juga menyajikan lagu-lagu populer lainnya. Ada lagu Suket Teki, Prau Layar, Surat Cinta untuk Starla, Sayang, Cucak Rowo, dan Lagi Syantik. Alhasil pengunjung pasar larut dalam keceriaan.

Selama dua jam, Komunitas Musik Tradisional Anantara menghibur dan membuat pengujung betah sampai akhir acara. Di antara pengunjung, ada lima orang wisman Singapura 5 orang dan dari tiga dari Malaysia tiga. Mereka juga tampak menikmati suasana hangat Pasar Mangrove Batam

Ketua Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Provinsi Kepulauan Riau, Nunung Sulistyanto mengatakan, sepanjang hari Pasar Mangrove Batam dikunjungi 300 orang. "Ada juga tamu-tamu Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Batam, Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Pembina PARI, Ketua ASITA Kepri 5, Sekjen ASITA Pusat, Komunitas Batik Batam, dan  Paguyuban Sugeng," ungkap Nunung.

Pertunjukan musik angklung di Pasar Mangrove Batam, lanjut Nunung,  sebagai rangkaian memperingati hari angklung sedunia yang diperingati pada16 November mendatang.

"Ini permulaan kita bekerjasama dengan komunitas. Berikutnya tiap pekan kita akan bikin event tematik. Misalnya minggu berikutnya ada penampilan pemusik gamelan dan belajar membatik," tambahnya.

Musik angklung bukan satu-satunya sumber keceriaan di tempat itu. Goyang Kewer-Kewer juga berhasil membuat pengunjung terhibur. Bahkan banyak yang ikut bergoyang dengan gaya  flashmob. Goyang Kewer-Kewer ditampilkan di antara permainan musik angklung sehingga membuat suasana makin hangat dan seru.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Batam, Pebrialin mengatakan Desa Wisata Kampung Terih atau Pasar Mangrove adalah salah satu contoh wisata yang bersifat inklusif. Wisata ini melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya