Destinasi Digital Watu Tapak Camp Hill Usung Konsep Berbeda

Destinasi Digital Watu Tapak Camp Hill Usung Konsep Berbeda - GenPI.co
Tebing Breksi, Lokasi destinasi digital Watu Tapak Camp Hill (Foto: Youtube)

Destinasi digital Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jogja kembali menghadirkan Destinasi Digital. Namanya Watu Tapak Camp Hill. Konsepnya berbeda dengan yang destinasi digital milik GenPI Jogja sebelumnya. Pasar Kakilangit serta Pasar Nginrong.

Konsep Watu Tapak Camp Hill adalah nomadic tourism & digital destination. Destinasi ini siap dibuka pada Jumat, 19 Oktober 2018 di Watu Tapak- Taman Tebing Breksi, Sleman, DIY.

Sajiannya sudah pasti paten. Ada Grand Orchestra Keroncong Plesiran jam 15.00-22.00 WIB. Ini menjadi teman yang pas menikmati eksotisme malam di Jogja.

"Kita menawarkan konsep berbeda di destinasi ini. Jika konsep dua pasar sebelumnya yang sepenuhnya menganut community based tourism, Watu Tapak Camp Hill akan melibatkan para pengusaha muda Jogja (foodtruck) dan co-branding Kemenpar sebagai pelaku kuliner," ujar Koordinator Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jogja, Nunung Elizabeth, Jumat (12/10).

Pemilihan konsep ini bukanlah tanpa sebab. Hal ini juga disesuaikan dengan lokasi pasar. Watu Tapak Camp Hill memiliki kontur tanah berundak yang menghadap ke utara dan barat. Hal ini membuat lanskap Jogja terlihat jelas dari lokasi ini. Ada Bandara Adi Soetjipto, Gunung Merapi, Candi Barong, Candi Prambanan, dan Situs Ratu Boko.

Gadis yang biasa disapa Elza ini mengatakan, lokasi tersebut  menjadi potensi yang unik di Watu Tapak Camp Hill. GenPI Jogja akan memanfaatkan 4 lahan berundak sebagai lokasi aktivitas utama. 

Lahan paling atas, yang berbatasan langsung dengan lokasi Balkondes Sambirejo, Prambanan, Sleman. Dimana area ini diperuntukkan untuk area food truck. Lahan kedua merupakan area parkir campervan. 

"Lahan ketiga baik yang menghadap ke Barat dan Utara berfungsi sebagai camping ground dan panggung atraksi dengan kapasitas 50 tenda. Dengan masing-masing tenda mampu menampung 4 orang. Lahan keempat dimanfatkan sebagai arena bebakaran dan 3 lahan di bawahnya sebagai lahan hijau," terang Elza.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya