
Partai Golkar, ujar Maman, dari tingkat atas sampai paling bawah belum bergerak secara optimal. Hal itu dikarenakan masih melakukan konsolidasi internal di tubuh partai.
"Kami belum bergerak, ibaratnya masih di gigi satu karena kami masih fokus konsolidasi internal partai," ujarnya.
Dia mengatakan, seorang calon presiden tidak dapat hanya dilihat dari faktor elektabilitas dan popularitas. Namun, juga bagaimana rekam jejak dan kompetensi kemampuan untuk menyelesaikan persoalan bangsa.
Sementara itu, pengamat politik Airlangga Pribadi mengatakan dalam pemilihan sebelumnya, Partai Golkar kerap menjadi salah satu penentu dalam kontestasi politik.
"Golkar bisa jadi sebagai king maker dalam konteks politik. Ini perlu dipertimbangkan karena masih awal," ujar Airlangga Pribadi.
Menurutnya, dari hasil survei bisa dilihat siapa yang sudah memulai duluan dan mana yang masih pemanasan.
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno diketahui publik adalah calon presiden dan calon wakil presiden pada 2019, yang tentunya sudah lebih dulu populer.
Berikut elektabilitas para menteri yang menurut responden layak menjadi calon Presiden 2024, hasil survei ARSC (dalam persen)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News