GenPI.co 
GenPI.co - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara khawatir naiknya kasus covid-19 yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021.
"Dampaknya motor pertumbuhan ekonomi ibarat kehabisan bensin," jelas Bhima Yudhistira Adhinegara kepada GenPI.co, Selasa (15/6).
Dia menilai kesalahan fatal terjadi karena kebijakan pembukaan tempat wisata yang mengakibatkan kerumunan pengunjung pasca lebaran.
BACA JUGA: Suara Kapolri Listyo Sigit Menggelegar di Polda Jaya: Siap Perang
"Kesalahan itu membuat kasus covid-19 kembali naik," ungkapnya.
Dia khawatir akan ada pengetatan mobilitas di sejumlah daerah.
BACA JUGA: Akademisi: Jika Tak Ada Jalan Lain, Bisa Timbul People Power
Selain itu, Bhima menyebut kesalahan fatal berikutnya yakni pemulihan ekonomi terganggu oleh kebijakan pajak yang kurang tepat, misalnya wacana sembako dikenai PPN dan tarifnya menjadi 12 persen.
"Ini berdampak kepada psikologis konsumen sekaligus pedagang," ujar Bhima Yudhistira Adhinegara.
Hal tersebut dikarenakan PPN naik berdampak kepada pedagang yang sudah bersiap menyesuaikan harga.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
