GenPI.co - Pengamat politik Chusnul Mariyah menyoroti soal rusaknya demokrasi dari berbagai perspektif. Mulai dari norma moral, nalar ilmiah, nalar etis, dan etika publik.
Chusnul Mariyah juga mengutip kata-kata dari Lord Acron yang biasanya sudah menjadi kredo penting di dalam pembicaraan tentang politik.
Kata-kata tersebut yakni, power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely.
BACA JUGA: Cespleng! Ternyata Ini Vitamin untuk Penderita Covid-19 OTG
"Nah, kalau kita bicara tentang demokrasi, sebetulnya demokrasi itu bukan mempertahankan kekuasaan," jelas Chusnul Mariyah dalam live streaming YouTube Refly Harun, Selasa (22/6).
Chusnul Mariyah juga mengatakan bahwa pemilu yang demokratis adalah bagaimana orang-orang atau politisi buruk dilempar dari lembaga demokrasi lalu memasukan aktor baik untuk berkuasa.
BACA JUGA: Pakar Hukum: Jika 7 Tokoh Ini Sepakat, Jokowi 3 Periode Bisa Gol
"Jadi, kadang-kadang kita terfokus bahwa demokrasi pemilih yang demokratis dan mempertahankan kekuasaan," ungkapnya.
"Justru (seharusnya), bagaimana caranya melalui suksesi yang periodik kemudian kita mengeluarkan orang-orang buruk tersebut," sambungnya.
BACA JUGA: Jangan Sepelekan, Khasiat Minum You C 1000 Sungguh Mencengangkan
Chusnul Mariyah juga mengatakan bahwa korupsi telah merajalela di Indonesia dan suara-suara pemilu diatur bandar korporasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News