
GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri membongkar temuan kelebihan bayar dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurutnya, temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jakarta terlihat blak-blakan mengungkap kejanganggalan dana yang digunakan Pemprov DKI.
Rudi mengatakan Anies Baswedan tengah melakukan drama kelebihan bayar dimulai dari kelebihan bayar hampir Rp 5,8 miliar untuk masker N95 di Jakarta.
BACA JUGA: Jusuf Kalla Belum Tentu Dukung Anies Baswedan di Pilpres
"BPK bilang masker itu bisa dibeli dengan harga Rp 60 ribu, tetapi Anies mengeluarkan Rp 90 ribu. Nah, selisih Rp 30 ribu itu ke mana? Ini kuat aroma korupsinya, entah dari mana. Namun, mengapa Anies diam saja," ucap Rudi kepada GenPI.co, Senin (9/8).
Selanjutnya, Rudi menyoroti kelebihan bayar bagi pegawai pensiun atau mengundurkan diri yang tetap dibayar di Jakarta.
BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI, Jokowi Aman
Dia mengaku sangat heran melihat temuan tersebut karena bisa terjadi di Pemprov DKI.
"Sangat aneh, ya. Pegawai yang meninggal pun masih mendapat bayaran," jelasnya.
BACA JUGA: Gawat, Posisi Jokowi Bisa Terancam
Selain itu, Rudi menilai BPK telah menemukan kelebihan bayar lainnya, seperti kasus air limbah dan rapid tes covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News