Catur Nugroho Bandingkan Kontroversi Mural Era Jokowi dan SBY

Catur Nugroho Bandingkan Kontroversi Mural Era Jokowi dan SBY - GenPI.co
Catur Nugroho membandingkan kasus penghapusan mural mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan era zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: Sekretariat Presiden)

GenPI.co - Pengamat politik, Catur Nugroho membandingkan kasus penghapusan mural mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bertuliskan '404: Not Found' dengan kasus yang terjadi di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, telah terjadi kesalahpahaman aparat atau bawahan presiden dalam menerjemahkan kebijakan-kebijakan pemimpin.

"Presiden memang kangen dikritik dan cara kritik itu medianya bermacam-macam," ucap Catur Nugroho kepada GenPi.co, Kamis (19/8).

BACA JUGA:  Tangisi Jokowi yang Dihina, Megawati Harusnya Sedih Karena Ini..

Peneliti Indonesia Political Opinion (IPO) tersebut memberikan alasan atas opininya, bahwa pada situasi pandemi seperti ini tidak bisa dilakukan demo sama seperti zaman SBY, sehingga membuat karya berupa mural.

"Karena demo pasti tidak mendapatkan izin, sehingga membuat karya mural. Menurut saya bagus, daripada memasang baliho lebih baik buat mural yang bisa dilihat banyak orang, dan mural ini bukan sebuah vandalisme yang sekedar coretan saja," jelasnya.

BACA JUGA:  Komoditas Porang Cuan di Masa Depan, Jokowi Siapkan Hal ini

Catur menilai, bahwa seharusnya pemerintah dan jajarannya melalukan evaluasi apa alasan masyarakat melakukan kritik demikian.

"Mungkin mereka (masyarakat) merasa pemerintah tak hadir saat mereka mengalami kesusahan dan menderita karena pandemi," jelasnya.

BACA JUGA:  Pernyataan Mardani Telak, Desak Jokowi Turun Tangan Lakukan Ini

Selain itu, Catur juga menganggap tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan cenderung berlebihan dengan menghapus mural tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya