GenPI.co - Pengamat Politik Rochendi blak-blakan buka suara terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengungkapkan bahwa kekayaan penyelenggara negara naik selama pandemi covid-19.
Berdasarkan catatan KPK, jumlah pejabat negara yang hartanya mengalami kenaikan bahkan mencapai 70,3 persen.
Merespons hal tersebut, Rochendi menilai, bahwa itu justru memperlihatkan bahwa tugas KPK menurun.
BACA JUGA: Daun Beluntas Campur Madu Cespleng, Wanita Bisa Terbelalak
"KPK bukan lagi memberantas korupsi, tetapi hanya mencatat korupsi," tegas Rochendi kepada GenPI.co, Rabu (15/9).
Jika hal tersebut terus berjalan, Rochendi menilai sebaiknya KPK dibubarkan saja.
BACA JUGA: Mulai Besok Doa 4 Shio Jadi Kenyataan, Rezeki Masuk Rekening
"Sebab, enggak ada manfaatnya dalam memberantas korupsi," bebernya.
Akademisi Ilmu Pemerintahan itu menilai bahwa kekayaan pejabat yang bertambah selama pandemi covid-19 tak sejalan dengan etika politik.
BACA JUGA: Doa 4 Zodiak Tembus Langit, Rezekinya Nomplok Masuk Rekening
Hal itu dicontohkan dengan kasus Bupati Jember Hendy Siswanto yang menerima honor untuk setiap pemakaman jenazah warga yang terkonfirmasi covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News