
Menurut analisis Gatot Nurmantyo, bahwa dari hilangnya dua patung tersebut, ada indikasi upaya menghilangkan sejarah bagaimana para pemimpin saat itu melawan pemberontak PKI.
Gatot Nurmantyo menduga penghapusan sejarah penumpasan PKI itu ada di tubuh TNI.
Menurut Gatot Nurmantyo, bahwa di Markas Kostrad tersebut terdapat museum yang menggambarkan ruang kerja Soeharto saat merapatkan penumpasan gerakan PKI di tahun 1965.
BACA JUGA: Air Rebusan Daun Jeruk Nipis Wow Banget, Khasiatnya Dahsyat
Gatot Nurmantyo mengaku, bahwa di dalam Museum Darma Bhakti Kostrad ada patung Soeharto, Sarwo Edhi pemimpin pasukan Parako yang kini bernama Kopassus.
Namun, kini ketiga patung sosok itu tidak ada lagi di dalam museum Kostrad. Dijelaskan Gatot Nurmantyo dalam sebuah video, saat ini hanya ada kursi-kursi kosong tanpa patung.
BACA JUGA: Takdirnya Sukses dan Kaya, Isi Rekening 4 Zodiak Bikin Terbelalak
"Mau tidak mau, kita harus mengakui dalam menghadapi pemberontakan G30S/PKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus, dan Sarwo Edhi dan peran Jenderal Nasution dan peran KKO, jelas akan dihapuskan dan patung itu tidak ada. bersih," jelas Gatot Nurmantyo pada diskusi bersama KAHMI.
Dengan situasi tersebut, Gatot Nurmantyo menduga jika sudah ada penyusup di tubuh TNI.
"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI," pungkas Gatot Nurmantyo.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News