GenPI.co 
Selain itu, Rocky Gerung juga menyinggung soal kosakata ‘putar otak’ yang digunakan Fadjroel Rachman guna merespons rencana pemindahan ASN KPK ke ASN Polri.
"Fadjroel Rachman bilang, pak Jokowi putar otak lindungi Novel Baswedan. Istilah putar otak itu termasuk istilah yang kacau," ungkap Rocky Gerung.
Menurutnya, penggunaan kosakata ‘putar otak’ telah menunjukkan kalau Fadjroel Rachman itu bukan sosok yang diplomatis.
BACA JUGA: Geprek Bawang Putih Campur Jahe Dahsyat, Istri Bisa Lemas Bahagia
"Hal itu menunjukkan kalau Fadjroel Rachman itu nggak bisa menunjukkan kosakata yang sifatnya diplomasi," kata Rocky Gerung.
Tak hanya itu, penggunaan kosa kata ‘putar otak’ juga dapat memberikan kesan ketakutan Presiden Jokowi kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang membela Novel Baswedan.
BACA JUGA: Cespleng! Air Rebusan Daun Salam Campur Madu Khasiatnya Dahsyat
"Putar otak itu artinya mengakali. Berarti pak Jokowi takut sama BEM yang membela Novel Baswedan," jelasnya.
Terlepas dari itu semua, menurutnya, Presiden Jokowi ingin menjadikan momen tersebut sebagai ajang permainan politik.
BACA JUGA: Kulit Semangka Campur Madu Sangat Cespleng, Istri Lemas Bahagia
"Pak Jokowi ini hanya ingin bermain politik, tapi selalu gagal dalam permainan politiknya," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
