Kasus Celeng vs Banteng Adalah Konflik Otoritas dan Elektabilitas

Kasus Celeng vs Banteng Adalah Konflik Otoritas dan Elektabilitas - GenPI.co
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng

GenPI.co - Peneliti Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC)  Bagus Balghi mengatakan bahwa polemik celeng vs banteng adalah masalah perbedaan pertimbangan antara otoritas dan elektabilitas.

Menurut Bagus, mulai dari bursa pemilihan calon presiden hingga Pilpres 2024 akan selalu terjadi perbedaan pertimbangan itu.

“Akan selalu terjadi konflik yang vis a vis dari dua pertimbangan utama antara otoritas dan elektabilitas,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (25/10).

BACA JUGA:  Polemik Sidang KM 50, Novel Bamukmin Tanya Jeep Hitam

Bagus mengatakan bahwa otoritas terletak pada pihak partai politik yang mengusulkan calon presiden.

“Mau bagaimanapun juga, sistem pemilihan presiden ini dilakukan melalui partai politik,” katanya.

BACA JUGA:  JoMan Tak Mengerti Jalan Pikiran Mendagri Tito

Oleh karena itu, elektabilitas seorang tokoh dapat menjadi konflik internal di partai politik.

“Seperti yang terjadi antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo,” ungkap dia.

BACA JUGA:  Golkar Pasang Target 20 Persen, Pengamat Beri Analisis Tajam

Secara otoritas, Puan Maharani dicalonkan oleh partai politik yang merupakan pihak pemegang otoritas dalam mencalonkan presiden atau wakil presiden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya