KSP Dilarang Merangkap Jubir Presiden, Ini Alasannya

KSP Dilarang Merangkap Jubir Presiden, Ini Alasannya - GenPI.co
Kepala Staf Kantor Kepresidenan (KSP), Moeldoko. Foto: instagram @dr_moeldoko

GenPI.co - Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies (P3S) Jerry Massie memberikan saran untuk juru bicara presiden di masa yang akan datang.

"Saran saya baik Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan sebagainya tak perlu banyak bicara dan mengambil peran jubir presiden," ujar Jerry kepada GenPI.co, Minggu (31/10).

Bukan tanpa alasan, menurutnya, pada jaman Presiden ke-2 Soeharto hanya mantan Menteri Sekretaris Negara Indonesia Moerdiono dan mantan Menteri Penerangan Harmoko yang berbicara kepada publik.

BACA JUGA:  Fadjroel Rachman, Jubir Presiden Tergagal Sepanjang Sejarah

"Kadang banyak error and miscommunication dalam penyampaian pesan kalau semuanya ikut angkat bicara," imbuhnya. 

Menurut Jerry, sosok juru bicara harus memiliki akurasi, keseimbangan, dan transparan. Tidak hanya itu  dirinya juga menambahkan sosok jubir perlu keep simple and short sehinga mampu dibaca publik.

BACA JUGA:  Calon Jubir Presiden Jokowi Harus Kuasai Isu Krusial Ini, Baca!

"Kalau perlu dia mampu berbicara dalam bahasa asing. Agar media asing bisa dengan mudah berkomunikasi atau membantu saat meminta pendapat presiden," tuturnya.

Dirinya menilai selama ini jubir presiden tak terlalu berperan dan kurang efektif. Sebab, Fadjroel dirasa tidak mewakili presiden Jokowi.

BACA JUGA:  Jubir Presiden yang Baru Harus Cakap Komunikasi

"Kalau sudah ada jubir yang baru, Jokowi tak perlu ngomong banyak. Jadi, tugas itu bisa diserahkan pada juru bicaranya saja," ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya