Namun, pakar politik itu menilai bahwa pejabat publik Indonesia rata-rata sudah tak lagi memiliki rasa malu.
“Beberapa bahkan mukanya tembok, sehingga hal ini cukup sulit untuk dihadapi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hamka menegaskan bahwa pembenaran dan kebenaran adalah dua hal yang berbeda.
BACA JUGA: Luhut & Erick Thohir Diduga Bisnis PCR, Peneliti IPO Bilang ini
Para pelanggar etika bisa terus melakukan pembelaan diri dan masa bodoh, tetapi apa yang mereka ucapkan bukanlah kebenaran.
“Pada akhirnya, yang dirugikan adalah masyarakat, karena pandemi ini malah dibuat jadi bisnis yang dimanfaatkan para pengusaha dan pejabat publik,” pungkas Hamka.
BACA JUGA: Karier Andika Perkasa & Hubungan dengan Amerika, Pengamat Curiga
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News