Oleh sebab itu, muncul sinyal-sinyal politik dalam pemilihan Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman.
"Semua ini sebenarnya terjadi karena politik mengundang kembali TNI untuk masuk di dalam sphere of influence politics. Itu bahayanya," tegas Rocky Gerung.
Selain itu, Rocky Gerung juga menuturkan, partai-partai nasionalis yang tidak percaya diri menunjukkan, bahwa mereka tak memiliki kapasitas dalam memimpin negeri, sehingga melibatkan unsur militer.
BACA JUGA: Air Rebusan Jahe Campur Bawang Putih Khasiatnya Bikin Terbelalak
Mantan Dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia itu menegaskan, militer hanya bertugas menjaga negara, bukan menjaga umat ataupun konstituen dari sebuah partai yang berbasis agama.
"Padahal militer nggak menjaga umat, militer menjaga negara. Nggak ada urusan militer dengan menjaga konstituen dari sebuah partai yang basisnya agama. Nggak bisa begitu," pungkasnya.(*)
BACA JUGA: Air Rebusan Daun Mengkudu Campur Madu Dahsyat Banget, Cespleng
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News