"Semuanya perlu keseimbangan. Kalau tidak, itu tentu akan jadi masalah. Misalnya, fungsi parlemen tidak berjalan karena mereka malah mengurusi diri sendiri," bebernya.
Jika parlemen hanya memanfaatkan simbol dalam memenuhi kepentingan mereka sendiri, wajar jika masyarakat marah.
"Lihat saja contoh produk kebijakannya yang tak pro-rakyat, seperti UU Cipta Kerja. Kebijakan itu dirumuskan untuk kepentingan elite politik dan ekonomi, bukan untuk rakyat," pungkasnya.(*)
BACA JUGA: Cespleng! Air Rebusan Daun Kelor Campur Madu Khasiatnya Dahsyat
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News