GenPI.co 
GenPI.co -
Pernyataan Jenderal Dudung itu menyangkut berdoa dalam bahasa Indonesia yang berujung pada pelaporan terhadap dirinya ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad TNI).
Dalam keterangannya Senin (7/2) Yaqut menyebut bahwa hal semacam itu tidak perlu menjadi perdebatan.
BACA JUGA: DPR Didesak Segera Tes Uji Kelayakan Calon Anggota KPU & Bawaslu
"Sudahlah, tidak ada yang perlu diributkan dengan statement itu,” ujar Yaqut.
Sebab dalam pernyataannya, Jenderal Dudung juga menegaskan bahwa Tuhan memang bukan makhluk, tetapi sebagai Khalik (Sang Pencipta).
BACA JUGA: Orang ini Diburu AS, Hadiah Rp 144 Miliar untuk Info Tentang Dia
"Kalimat Jenderal Dudung ‘karena Tuhan kita itu bukan orang Arab’ adalah tidak berdiri sendiri, tetapi bermakna penegasan setelah kalimat ‘pakai bahasa Indonesia saja'," jelasnya.
Yaqut yang juga Ketua Umum GP Ansor itu menjelaskan bahwa setelah salat, umat Islam diperbolehkan berdoa menggunakan bahasa apapun, termasuk Indonesia.
BACA JUGA: Formula E dan JIS Dikapitalisasi Anies Baswedan
Selain itu, menteri yang kerap disapa Gus Yaqut itu meminta masyarakat untuk mengedepankan tabayyun atau klarifikasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
