Burhanuddin: Rakyat Dukung Pemilu Ditunda, Presiden Harus Menolak

Burhanuddin: Rakyat Dukung Pemilu Ditunda, Presiden Harus Menolak - GenPI.co
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. (tangkapan layar)

GenPI.co - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, menegaskan jika suatu survei mencatat 100 persen rakyat menginginkan penundaan pemilu, presiden tetap harus menolak.

Burhanuddin mengatakan bahwa penyelenggaraan pemilu dan masa jabatan presiden harus dilakukan sesuai jadwal yang tercantum dalam konstitusi.

“Namun, hasil survei kami pun bahkan menunjukkan mayoritas masyarakat ingin ada pergantian pemimpin melalui Pemilu 2024, meskipun dalam kondisi pandemi,” ujarnya dalam diskusi “Telaah Kritis Usul Perpanjangan Masa Jabatan Presiden”, Sabtu (5/3).

BACA JUGA:  Penundaan Pemilu Masuk Akal Secara Ekonomi, Tapi Tak Legitimasi

Menurut Burhanuddin, hasil survei Indikator Politik Indonesia pada Desember 2021 tersebut menunjukkan bahwa klaim sejumlah menteri dan elite partai politik tidak akurat.

Pasalnya, 67,2 persen masyarakat Indonesia menginginkan adanya pergantian kepemimpinan nasional melalui Pemilu 2024, meskipun masih harus dilaksanakan dalam kondisi pandemi.

BACA JUGA:  Ruhut Sitompul Semprot Rocky Gerung, Telak Habis

“Hanya ada 24,5 persen masyarakat yang setuju pemilu ditunda sampai 2027 dengan alasan memprioritaskan pandemi covid-19 dan pemulihan perekonomian,” ungkapnya.

Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa konstituen partai politik pengusung wacana penundaan pemilu, yaitu PKB, PAN, dan Golkar, tak setuju dengan usulan tersebut.

BACA JUGA:  Presiden Zelensky Kabur dari Ukraina, Bisa Dicap Pengkhianat

Burhanuddin mengatakan bahwa 69,6 persen konstituen PKB menolak penundaan pemilu. Lalu, 56,7 persen konstituen Golkar menolak wacana tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya