GenPI.co 
GenPI.co - Politikus Demokrat Andi Arief mengingatkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan soal penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Andi menyindir Jokowi sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan dari kelompok sipil, apabila dirinya tidak tegas usulan penundaan pemilu.
Sebab, menurut Andi Arief, ancaman bagi Jokowi sangat besar jika mengamini usulan menunda pemilu yang digaungkan oleh Luhut.
BACA JUGA: Ucapan Luhut Menggelegar, Sebut PDIP, Demokrat dan Gerindra
"Kalau sipil tak sanggup kelola negara dan politik termasuk kekacauan konstitusi sering jadi pintu masuk kudeta militer," ujar Andi Arief melalui akun Twitter-nya, Sabtu (12/3).
Dia juga mengingatkan Jokowi terkait maksud terselubung Luhut yang menyampaikan hasil olah big data yang menyebut mayoritas pemilih Partai Demokrat, PDI Perjuangan, dan Partai Gerindra, mendukung pemilu ditunda.
BACA JUGA: Ucapan Gus Yaqut Menggelegar, Sebut MUI
"Jika big data faktanya mendukung kudeta militer tentu harus dicegah. Bukan malah menjadi sumber legitimasi," katanya.
Menurut Bappilu DPP Partai Demokrat ini mencontohkan di akhir peridoe kedua Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ,endapatkan tingkat kepercayaan publik sangat tinggi.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Kirim Pesan Buruk, Juragan 99 dan Istri Siap-siap
Tetapi, kepercayaan itu tidak lantas membuat SBY terlena dan menyuarakan penambahan masa jabatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
