Luhut bicara berdasarkan big data berupa percakapan dari 110 juta orang di media sosial.
"Itu rakyat yang ngomong," ungkap Luhut di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Jumat (11/3/2022).
Menurut Luhut, big data itu menunjukkan ketidaksetujuan rakyat soal penyelenggaraan pemilu pada masa pandemi.
BACA JUGA: Gaungkan Penundaan Pemilu, Luhut Diminta Fokus Soal Investasi IKN
"Rakyat tak mau uang Rp 110 triliun dipakai untuk menyelenggarakan pemilu," klaim Luhut.
Dia menilai aspirasi-aspirasi dari masyarakat tersebut sebagai bagian dari demokrasi.
BACA JUGA: Sufmi Dasco Respons Pengeras Suara Masjid, Singgung Cagar Budaya
Persoalan wacana itu diwujudkan atau tidak, nantinya menjadi ranah MPR selaku pihak yang bisa mengubah atau mengamendemen UUD 1945 tentang pasal jadwal pemilu.(*)
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News