Arah Polemik Penundaan Pemilu, Pakar Bongkar Analisis Mengejutkan

Arah Polemik Penundaan Pemilu, Pakar Bongkar Analisis Mengejutkan - GenPI.co
Ilustrasi KPU siapkan logistik pemilu. FOTO: JPNN.com

GenPI.co - Rektor Universitas Paramadina Prof. Didik J. Rachbini, Ph.D mengatakan ada indikasi hasrat memperbesar kekuasaan dibalik wacana penundaan pemilu yang sedang terjadi.

Mengutip sebuah teori dalam ekonomi, Didik menyatakan perilaku manusia pada dasarnya didorong oleh motif-motif ekonomi seperti maximizing profit dan perluasan kekuasaan (empire building).

“Hal yang sama berlaku dalam politik. Dalam lensa inilah, perilaku elit politik dalam mengusung wacana penundaan pemilu dapat ditafsirkan, yaitu untuk memaksimalkan profit dan memperluas kekuasaan,” ujar Didik dalam webinar “Dibalik Polemik Penundaan Pemilu” pada Sabtu (26/3). 

BACA JUGA:  Pakar Sebut Sistem E-voting untuk Pemilu 2024 Bisa Berbahaya

Didik juga menyebut peran special interest groups dalam politik, yaitu kelompok kepentingan yang bergerak di bawah tanah dan keberadaannya tidak terlihat secara resmi.

Special interest group ini memiliki perilaku rent-seeking, yaitu ‘menyewa’ kekuasaan politik untuk memperoleh keuntungan bisnis.

BACA JUGA:  Instruksi Tegas Ketua Bawaslu Jelang Pemilu 2024, Top Banget

Sementara, Omar Abdillah, M.Kom (Head of Data Kompas Gramedia) memaparkan temuannya terkait analisis percakapan di media sosial terkait isu penundaan pemilu pada 2-8 Maret 2022.

Berdasarkan analisisnya, 79.5% cuitan berisi respon negatif terhadap wacana ini, 88% berisi sentimen emosi amarah dan takut merespon wacana ini, serta 92% cuitan secara spesifik berisi penolakan terhadap wacana penundaan pemilu.

BACA JUGA:  Senggol Luhut Soal Penundaan Pemilu, Peneliti Politik Bongkar Ini

“Dengan demikian, hasil ini berbeda 180 derajat dengan analisis big data yang dikemukakan Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan yang mengklaim menemukan 110 juta pengguna twitter mendukung penundaan pemilu.” Kata Omar.  

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya