GenPI.co 
GenPI.co - Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai big data terkait penundaan Pemilu 2024 milik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan hanya guyonan belaka.
Seperti diketahui, Luhut mengeklaim mempunyai big data suara 110 juta pengguna media sosial yang ingin Pemilu 2024 ditunda.
"Mungkin saja Pak Luhut tidak punya data itu, hanya bagian dari basa-basi atau bercanda," ujar Fahri kepada GenPI.co, Jumat (15/4).
BACA JUGA: Luhut Telah Melakukan Pelanggaran, Kata Dedi Kurnia Syah
Fahri mengatakan, apa yang dikatakan oleh Luhut sudah telanjur menjadi perhatian masyarakat dan jadi preseden buruk bagi Kabinet Presiden Jokowi.
"Secara keseluruhan (big data, red) itu telah menjadi bagian dari ketidakseriusan kabinet di dalam bekerja menuntaskan sisa jabatan kabinet ini," kata Fahri.
BACA JUGA: Bisnis Luhut Dinilai Menjauhkan Indonesia dari Good Governance
Fahri pun menyarankan agar Presiden Jokowi segera memperkuat Kabinet Indonesia Maju.
Hal itu perlu dilakukan agar tidak ada wacana terkait penundaan pemilu, seperti yang disampaikan Luhut.
BACA JUGA: Big Data Luhut Sampah, Cuma Pepesan Kosong, Kata Politikus PDIP
"Tidak ada cara lain kecuali Pak Jokowi memperbaiki konsolidasi kabinet," ujar Fahri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
