
Ternyata ditinggal begitu saja. Belakangan ini begitu sering Prabowo diberi angin surga. Bahkan pejabat kunci seperti Kepala BIN Budi Gunawan sudah begitu jelasnya mengatakan: sebagian aura Jokowi sudah pindah ke Prabowo.
Adakah Prabowo masih berusaha agar setidaknya jadi wapresnya Ganjar? Atau pertemuan empat mata dengan Presiden Jokowi kemarin itu membicarakan hal yang lain?
Semua itu tidak penting lagi. Lebaran ini ternyata telah menjadi penanda kian jelasnya peta Pilpres 2024. Tidak lagi seabu-abu sebelum Lebaran. Rebutan Khofifah Indar Parawansa menjadi cawapres tidak relevan lagi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ganjar Pranowo: Lebaran Ganjar
Negosiasi setelah ini tinggallah mencari konsesi di tingkat kabinet. Pun bagi Golkar. Bergabung ke Gerindra pun tidak begitu ada harapan bisa memenangkan pilpres.
Pun bila bergabung ke Anies Baswedan. Dalam posisi seperti itu Golkar pasti sekalian saja bergabung dengan yang sangat mungkin menang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Safari Djauhari
Maka pilpres ini sudah selesai. Yang punya masa (Jokowi-Megawati-Ganjar) bertemu dengan yang punya dana. Sempurna. Orang seperti Luhut Panjaitan tentu juga menginginkan keberlanjutan.
"Kalau semua program Jokowi dilanjutkan, tahun 2028 pendapatan per kapita rakyat Indonesia bisa di atas 7.200 dolar," katanya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Safari Nanjing
Maka Anies kini mendapat ditantang berat untuk meningkatkan elektabilitas. Agar partai pendukungnya, terutama Nasdem, tidak undur diri. Anies juga harus siap dengan konsep: apakah bisa menjanjikan pendapatan perkapita setinggi yang disebut Luhut itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News