Sehingga, kata Burhan, Pilpres 2024 ini menjadi ajang pertarungan memperebutkan posisi kedua antara paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia itu juga menjelaskan bahwa saat ini para ilmuwan survei belum bisa memprediksi siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan lolos ke putaran kedua apabila pemilu berlangsung dua putaran.
"Ini ada konsekuensi untuk siapa yang akan menemani Pak Prabowo jika terjadi putaran kedua. Lagi-lagi 'Ijtima Ulama Survei' hari ini, tidak bisa memutuskan apakah Anies atau Ganjar yang lolos putaran kedua," ucapnya.
BACA JUGA: Mahfud MD: Hasil Survei Tidak Bisa Jadi Patokan Siapa Pemenang Pilpres 2024
Hal tersebut didasari dari kesamaan pola yang ditemukan setelah Burhan membandingkan hasil survei dari beberapa lembaga yang melakukan survei.
Di antaranya Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia, Indikator Politik Indonesia, CSIS, Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), serta LSI Denny JA.
BACA JUGA: Survei Sebut Prabowo Subianto Bisa 1 Putaran Pilpres 2024, TGB: Bagian Mobilisasi
Sebab, terdapat pola yang sama dari hasil lima survei tersebut yakni perbedaan elektabilitas antara paslon 01 dan 03 dalam Margin of Error.
Dengan demikian, Burhan mengatakan, tidak bisa disimpulkan Anies lebih unggul ketimbang Ganjar meskipun elektabilitas Anies secara absolut di atas Ganjar. Perbedaan tersebut, kata dia, tidak bisa dianggap signifikan secara statistik.
BACA JUGA: Soal Hasil Survei, Ganjar Pranowo: Masih Ada Waktu Tingkatkan Elektabilitas
"Yang bisa kami simpulkan, kalau pemilu diadakan pada saat (survei) dilakukan, itu Prabowo lolos putaran kedua. Tetapi siapa yang menemani, kami tidak tahu. Itu terra incognita. Itu misteri Tuhan selain jodoh dan kematian," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News