
GenPI.co - Pengamat politik sekaligus Peneliti Utama BRIN Prof R Siti Zuhro merespons terkait maraknya gerakan coblos semua atau gercos Pilkada Jakarta di media sosial.
Siti Zuhro mengatakan fenomena tersebut merupakan bentuk kekecewaan dari masyarakat, karena merasa kompetisi tidak adil dan setara.
“Tidak ada asap kalau tidak ada angin. Ini hukum sebab akibat. Masyarakat yang menyatakan gercos itu ada kekecewaan. Mereka meluapkan itu,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (2/10).
BACA JUGA: Pilkada Jakarta, Pramono Anung: Kalau Diberi Amanah, Balai Kota Saya Buka 24 Jam
Menurut dia, masih ada kemungkinan warga menentukan pilihannya dari tiga paslon di Pilkada Jakarta.
Namun dengan catatan, para calon pasangan turun secara langsung untuk meyakinkan warga memilih, sehingga asumsi yang beredar tidak terjadi.
BACA JUGA: Survei Sebut Pemilih Anies Baswedan Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Siti Zuhro mengungkapkan penentuan suara-suara dari masyarakat ke mana akan berlabuh akan tergantung dari paslon itu sendiri berhasil tidaknya meyakinkan masyarakat.
“Apakah Pram-Rano (Pramono Anung-Rano Karno) bisa goda suara-suara yang ingin gercos? Tergantung dari pendekatannya,” ujarnya.
BACA JUGA: Janji Jika Menang Pilkada Jakarta, Kun Wardana: Semua Rumah Terkoneksi Internet
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Andalas Prof Asrinaldi mengatakan sampai saat ini hasil survei menunjukkan Ridwan Kamil masih menjadi terkuat di Pilkada Jakarta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News