
GenPI.co - Presiden Joko Widodo 3 kali mengatakan ‘membajak momentum krisis’ dalam pidatonya di Gedung MPR/DPR RI. Hal itu membuat Istana akhirnya turun langsung untuk menjelaskan maksudnya.
Fadjroel Rachman selaku Juru Bicara Presiden, mengatakan bahwa membajak momentum krisis yang dimaksudkan adalah untuk melakukan perubahan atau lompatan kemajuan, salah satunya dengan mereformasi segala sektor yang masih jauh dari kata baik.
BACA JUGA: 5 Zodiak Anti-Melarat, Hoki dan Uang Datang Sendiri Tak Berhenti
"Bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan kemajuan: reformasi di segala sektor dan pembenahan diri secara fundamental, reformasi fundamental itulah strategi kita di masa krisis ini, meraih kemajuan di segala bidang, dan mencegah resesi di bidang perekonomian lalu mempercepat pertumbuhan ekonomi pada 2021 dengan perkiraan 4,5-5,5 persen," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (15/8).
Menurut Fadjroel, Jokowi ingin pola pikir dan etos kerja bangsa Indonesia berubah.
BACA JUGA: Zodiak Ini Magnet Uang, Tapi Setelah Kaya Bingung Menghabiskannya
Sementara fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan dalam kondisi saat ini.
Di mana efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi juga harus diprioritaskan untuk kemajuan bangsa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News