Indonesia Menjadi Arab Spring, Bentuk Ketakutan Panglima TNI

Indonesia Menjadi Arab Spring, Bentuk Ketakutan Panglima TNI - GenPI.co
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. FOTO: Antara

GenPI.co - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai kekhawatiran Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto atas Indonesia akan menjadi Arab Spring dinilai terlalu berlebihan.

"Panglima terlalu lambat merespon media sosial, gerakan sosial politik di medsos sudah berlangsung lama di banyak negara," ujar Dedi di Jakarta, Senin (23/11).

BACA JUGA: IPW: Negara Jangan Kalah Hadapi Rizieq dan FPI

Menurut Dedi, gerakan sosial politik di Indonesia membandingkan dengan Negara Arab terlalu jauh. 

"Terlalu berlebihan, kita berbeda dari dua sisi, sosiologi demokrasi dan geopolitik. Menyandingkan iklim politik Indonesia dengan negara-negara Arab terlalu jauh," pungkas Dedi.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menilai, media sosial bisa jadi alat propaganda seperti fenomena Arab Spring. Sehingga, masyarakat harus berhati-hati dalam mencerna informasi dari medsos.

"Media sosial yang lahir karena adanya dunia maya, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan lain-lain ternyata dapat pula dijadikan sebagai alat komunikasi politik," kata Marsekal Hadi, dalam keterangannya, Minggu (22/11).

Peringatan itu, kata Marsekal Hadi, perlu disampaikan karena media sosial menjadi alat yang mudah dan berjangkauan luas untuk melakukan berbagai gerakan sosial politik di berbagai negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya