
GenPI.co - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono akhirnya buka-bukaan kondisi politik Indonesia usai kepulangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke tanah air.
"Terakhir ini kan situasi terlihat memanas, terutama setelah pulangnya Rizieq Shihab) dari Saudi Arabia. Kemudian terjadi kerumunan. Ketika kemudian ditangkap buntutnya demo. Bagaimana jendral mellihat fenomena ini?" tanya Karni dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (26/12).
BACA JUGA: Mantan Kepala BIN Blak-blakan, Isinya Ngeri!
Hendropriyono memamparkan perubahan ideologi politik di Indonesia telah bertransformasi dari ideologi yang ada di era sebelum reformasi.
"Saya sudah mengalami berbagai orde. Mulai zaman Bung Karno, Zaman Pak Harto saya mulai berkiprah. Saya kira mulai reformasi 1998 perubahan itu bisa dibilang 180 derajat," jawab Hendropriyono.
Purnawirawan Jendral TNI ini menjelaskan lebih spesifik perubahan ideologi politik yang dimaksud sejak era reformasi hingga hari ini.
"Aliran politik yang dianut berubah. Dari demokrasi Pancasila, demokrasi yang dulu begitu disebut, dengan demokrasi liberal yang dicetuskan kalau nggak salah 1929, waktu Franklin Roosevelt mendeclare liberalisme modern. Ini yang masuk ke Indonesia sejak 1998," ungkapnya.
Menurut Hendropriyono, perubahan ideologi yang terjadi tidak bisa ditolak. Karena dia memandang setiap orang yang hdup di zaman yang berbeda dari sebelumnya meniscayakan memiliki ideologi yang berbeda.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News