
GenPI.co - Upaya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam mengungkap kebenaran di balik tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) ternyata tak didukung sepenuhnya oleh publik.
Pasalnya, selama proses penyelidikan, Komnas HAM mendapat serangan di media sosial.
BACA JUGA: Ngeri-Ngeri Sedap, Gatot Nurmantyo Bakal Mengguncang Tanah Air
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengaku serangan itu berupa doxing atau penyerangan yang mengarah ke personal di lingkungan Komnas HAM.
"Belakangan muncul tindak doxing ke kami. Serangan itu mengarah ke individu-individu di Komnas HAM yang sedang berupaya melakukan investigasi atas peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek," ungkap Choirul Anam, Senin (28/12).
Anam memaparkan bahwa tak jarang pula beredar informasi hoaks di media sosial terkait proses penyelidikan kasus FPI. Berita hoaks tersebut membandngkan kasus ini dengan kasus-kasus lain yang pernah terjadi.
"Kami menemukan beberapa fakta lewat penyebaran informasi hoaks di berbagai platform media sosial ini, adanya pemberitaan yang mencampuradukan kasus ini dengan kasus lain, seolah-olah ada kaitannya dengan konteks peristiwa ini," bebernya.
BACA JUGA: Fadli Zon Kena Skakmat, Aktivis 98 Bongkar Ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News