Beberkan Hasil Investigasi Kematian FPI, Komnas HAM Tidak Beradab

Beberkan Hasil Investigasi Kematian FPI, Komnas HAM Tidak Beradab - GenPI.co
Komnas HAM menunjukkan barang bukti berupa proyektil atas peristiwa kematian laskar FPI. FOTO: Antara

GenPI.co - Tim Advokasi Korban Tragedi 7 Desember penembakan Laskar FPI menyesalkan pernyataan dan hasil investigasi Komnas HAM yang menyebut pengawal Habib Rizieq tertawa serta menikmati baku tembak dengan polisi.

"Konstruksi narasi yang dibangun oleh Ketua Komnas HAM sangat subjektif dan berat sebelah. Yang seharusnya menjadi National Human Rights Defenders berubah menjadi National Defenders for Human Rights Perpetrators," kata Anggota Tim Hariadi Nasution dalam keterangannya, Selasa (19/1).

BACA JUGA: Denny Siregar Skakmat Munarman, Basi Munaroh

Menuru Hariadi, pernyataan Taufan Damanik selaku ketua Komnas HAM justru menyudutkan enam korban pelanggaran HAM berat. 

Selain itu, pernyataan tersebut makin memperlihatkan sikap unethical conduct alias tidak beradab sebagai Ketua Komnas HAM yang seharusnya menjadi lembaga terdepan dalam menjamin tegaknya HAM di Indonesia, dengan menjaga kredibilitas dan independen.

Dia menuturkan, konteks tindakan tertawa-tawa yang dimaksud oleh Damanik, faktanya adalah sequel sebelum terjadi peristiwa, apa yang disebut oleh Komnas sebagai peristiwa intensitas tinggi.

Dijelaskannya, tertawanya enam korban pelanggaran HAM adalah ekspresi rasa senang mereka atas keberhasilan mereka menyelamatkan HRS dan keluarga dari gangguan orang tidak dikenal (OTK).

"Termasuk anak dan cucu yang masih balita, serta rasa heran mereka atas tindakan gila dan lucu dari OTK, yang ternyata kemudian menjadi pembunuh mereka," ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya