Dalam surat tersebut, ZA meminta ibunya untuk melakukan aksi teror di Mabes Polri sebagai jalan Islam.
Dia percaya bisa menuntun keluarganya kalau mati dengan cara seperti itu.
4. Sebar jihad ISIS lewat grup WhatsApp keluarga
Sebelum ZA melakukan aksinya di Mabes Polri, dia paparkan jihad ISIS di grup WhatsApp keluarga.
Polisi menemukan yang bersangkutan mengunggah bendera ISIS di media sosialnya.
5. Pegang KTA klub menembak
Pelaku ZA diketahui memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) basis Shooting Club yang dinyatakan sudah dibekukan oleh Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin).
Namun, KTA tersebut rupanya dijual bebas di e-commerce, seperti Tokopedia, Bukalapak, hingga Shopee. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News