GenPI.co 
Tiuria Gultom mengungkapkan, ayah ZA mengatakan anaknya berperilaku seperti biasa-biasa saja sebelum kejadian. Bahkan, ZA dikenal sebagai anak pendiam dan tidak banyak tingkah.
Orang tua ZA baru sadar anaknya terpapar paham radikalis usai memeriksa Instagram putri bungsunya setelah kejadian penyerangan di Mabes Polri.
"Kata mereka (orang tua ZA) saat buka Instagram itulah mereka baru tahu semuanya. Di situlah kaget mereka itu," ungkapnya.
Termasuk dengan kartu keanggotaan klub menembak yang diunggah ZA di akun Instagramnya.
Padahal, selama ini ZA tidak pernah bercerita bahwa ia sempat mengikuti kelas menembak.
Oleh sebab itu, ayah ZA yakin bahwa ada yang mengajak anaknya hingga nekat menyerang Mabes Polri.
"Kata ayahnya pasti ada yang mengajak aksi ke Mabes Polri itu. Tidak mungkin tidak ada yang mengajak," jelasnya.
Namun, hingga kini kedua orang tua ZA juga belum mengetahui darimana dan sejak kapan anaknya mulai terpapar paham radikal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
