Kala itu, FIFA mulai memberikan ganjaran poin untuk setiap pertandingan di Piala AFF.
Namun, bagi pencinta sepak bola Indonesia, pengakuan FIFA agaknya bukan soal utama.
Jangan lupa, Indonesia pernah menggelar kompetisi sepak bola dengan tetap riuh dan meriah saat status PSSI dibekukan FIFA.
BACA JUGA: Jelang Lawan Thailand, Shin Tae Yong Mendadak Dapat Angin Segar
Meminjam istilah Antony Sutton, seorang pemerhati sepak bola asal Inggris, sepak bola sudah menjadi way of life masyarakat Indonesia.
Meragukan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap sepak bola sama seperti meragukan air laut rasanya asin.
BACA JUGA: Dede Yusuf Optimis Timnas Indonesia Bungkam Thailand
Besarnya euforia menyambut Timnas Indonesia lolos ke final Piala AFF adalah konsekuensi logis dari masyarakat yang sangat mencintai sepak bola.
Namun, satu yang perlu dicatat, ada preseden buruk ketika euforia yang gegap gempita berakhir dengan nestapa.
BACA JUGA: 3 Kekuatan Mengerikan Timnas Indonesia Dibongkar, Thailand Benci
Mari mengingat lagi apa yang terjadi 11 tahun lalu ketika Indonesia tampil memukau di fase grup hingga semifinal Piala AFF 2010.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News