
Perbedaan bahasa antar pemain membuat komunikasi di dalam tim pun menjadi lebih sulit dilakukan.
"Saya bukan ahli bahasa yang lengkap, itu masalah pertama. Dan masalah kedua adalah dua pemain baru tidak tahu bahasa Inggris," jelas Pavel Sustr.
"Jadi, kita beralih ke bahasa Prancis dan coba mengungkapkan perasaan, motivasi dan lainnya,” tambahnya.
BACA JUGA: Witan Sulaeman Cetak Gol Cantik, FK Senica Beri Hadiah Khusus
Selain itu, Pavel Sustr juga menyoroti proporsi fisik para pemainnya yang dinilai terlihat seperti anak-anak.
Namun, pelatih berusia 47 tahun tersebut mengaku tidak akan menyerah untuk menyiasati kekurangan-kekurangan tersebut.
BACA JUGA: Takjub, Efek Gila Witan Sulaeman, FK Senica Ketiban Durian Runtuh
“Pemain memahami situasi di lapangan, tetapi masih akan lama kami berjuang untuk sesuatu di sini,” ujar Pavel Sustr.
"Kami terlihat seperti anak-anak, kecuali Petr Pavlik yang seperti domba. Kami akan mencoba mengubahnya menjadi domba jantan dan bahkan mungkin serigala,” tutupnya.
BACA JUGA: Witan Sulaeman Mengerikan, Bantu Cetak Gol Kemenangan FK Senica
Sementara itu, kekalahan tersebut membuat FK Senica gagal menambah poin sehingga posisi mereka turun ke peringkat 7 klasemen sementara dengan raihan 24 poin.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News