GenPI.co 
GenPI.co - Pemain ganda putra muda Indonesia, Bagas Maulana mengaku sempat kecewa tidak masuk skuad Piala Thomas 2020 yang digelar di Aarhus, Denmark tahun lalu.
Perjuangan para atlet untuk meraih kemenangan memang harus melalu proses yang tajam dan berliku, termasuk perjalan pebulu tangkis muda, Bagas Maulana.
Setelah melalui perjalanan panjang, Bagas bersama rekannya, Muhammad Shohibul Fikri berhasil merasih gelar juara All England 2022, pada 20 Maret 2022.
BACA JUGA: Kekuatan Piala Thomas 2022 Rata, Liem Swie King Tak Bisa Prediksi
Dalam kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia itu, Bagas/Fikri tampil memukau dan menjadi penghancur sejumlah ganda putra top dunia, termasuk senior mereka Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Namun, sebelum bisa meraih gelar turnamen BWF Super 1000 pertamanya, Bagas pernah mengalami masa-masa sulit, di mana performanya tidak semoncer itu.
BACA JUGA: Tanpa Marcus Gideon, PBSI Yakin Pertahankan Gelar Piala Thomas
Apalagi sejak masuk pelatnas, Bagas semakin sadar dirinya akan tertinggal jika tidak berlatih dengan giat.
Bahkan, Bagas rela menambah menambah porsi latihan di luar program latihan yang sudah ada.
BACA JUGA: BWF Kirim Peringatan ke Timnas Indonesia Jelang Piala Thomas 2022
"Kalau tidak menambah latihan sendiri di luar program yang ada, saya pasti ketinggalan dengan yang lain, karena banyak yang lebih hebat dari saya," ujar Bagas dilansir dari laman PB Djarum pada Kamis (21/4).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
