Melihat hasil ini, tentu memberi harapan baru penggemar bulu tangkis Indonesia atas sektor tunggal putri Indonesia yang dinilai paling lesu prestasi jika dibandingkan sektor lainnya.
Nama Susy Susanti masih menjadi yang terbaik dan belum ada yang mampu menyamai bahkan mendekati pencapaian yang diraih oleh peraih emas Olimpiade Barcelona 1992.
Oleh karena itu, Indonesia tetap bangga meskipun Tim Putri Indonesia terhenti di perempat final Piala Uber 2022 usai dikalahkan China, Kamis (12/5).
BACA JUGA: Bilqis Prasista, Bidadari Indonesia Ranking 333 Penghancur Akane
Sementara itu, manajer tim Uber Indonesia, Hendro Santoso di laman resmi PBSI menyebut bahwa pencapaian para pemain muda telah melebihi ekspektasi.
"Bisa masuk delapan besar saja sudah di luar ekspektasi. Karena awalnya para pemain pelapis ini tampil di Piala Uber hanya untuk mengukur kekuatan dan menambah pengalaman, tapi hasil ini sudah melampaui harapan kita," tutur Hendro, Kamis (12/5).
BACA JUGA: Kemenangan Bilqis Prasista atas Akane Terdengar Hingga ke Jerman
Selanjutnya, Hendro mengatakan bahwa para pemain, khususnya Komang dan Bilqis akan diberikan jam terbang yang lebih banyak.
"Ke depan, para pemain ini layak diberi kesempatan tanding lebih besar untuk cepat matang.
BACA JUGA: Dipermalukan Bilqis Prasista di Piala Uber 2022, Akane Jujur
Jumlah kejuaraan internasional kurang mereka masih kurang sekali. Karenanya, ke depan mereka harus lebih banyak dikirim ke ajang internasional," tutup Hendro.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News