Sebelumnya, kericuhan itu bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.
Para pendukung yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion.
BACA JUGA: Soal Kanjuruhan, Mahfud MD Koordinasi dengan Kapolri dan Kapolda Jatim
Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.
Banyak suporter yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Sebut Aparat Sudah Coba Mencegah
Saat ini, sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi setelah pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Sebanyak 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.
BACA JUGA: Lulus Magister Unair, Anak Mahfud MD Mengabdi di RSUD Probolinggo
Adapun, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News