
Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memahami situasi dan risiko ketidakpastian ekonomi global. Presiden pun menyoroti perekonomian sejumlah negara yang sudah masuk ke dalam resesi.
"Sehingga antisipasi dalam menyusun target pertumbuhan juga harus mencerminkan kehati-hatian tapi optimisme dan kredibilitas juga tetap harus kita jaga. Lakukan penajaman fokus program pemerintah pusat dan daerah dengan menyiapkan kontinjensi plan jika terjadi gejolak dan krisis," ucapnya.
Mengakhiri sambutannya, Presiden menegaskan bahwa kebijakan fiskal tahun 2025 harus terus mendukung berlanjutnya transformasi ekonomi yang telah dilakukan selama dekade terakhir. Presiden menyerukan kolaborasi semua pihak untuk memastikan efektivitas rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan.
BACA JUGA: Menpora Dito Ariotedjo Beber Harapan soal Sport Center di Sumut
"Untuk postur makro fiskal dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2025 transformasi ekonomi harus--yang telah kita jalani selama 10 tahun terakhir--harus terus berlanjut sehingga kebijakan fiskal harus mendukung keberlanjutan transformasi ekonomi," tutur Presiden.
Beberapa menteri yang hadir diantaranya Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Mensesneg Pratikno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
BACA JUGA: PON XXI Aceh-Sumut 2024: Menpora Dito Bareng Menko PMK Tinjau Venue Atletik
Kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Mendikbud Nadiem Makarim, dan Mensesneg Pratikno. Selain itu, dua menteri yang baru menduduki jabatannya usai reshuffle kabinet beberapa hari lalu juga turut hadir dalam rapat tersebut yakni Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (*)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News