"Memang tujuan kerja sama kami di bidang pendidikan ingin menciptakan praktisi pengkodean (coding engineer) untuk masa depan Indonesia, karena menurut analisis kami dalam lima sampai 10 tahun ke depan, Indonesia akan memerlukan 15 juta coding engineer," ungkapnya.
Ada tone optimisme yang terlihat. Direktur Jenderal Vokasi, Wikan Sakarinto sampai yakin akan ada link and match dengan pengembangan ekosistem pendidikan vokasi.
"Industri itu harus berpartisipasi terlibat dengan pembelajaran berbasis industri (teaching factory). Ujungnya, ya, bikin games," ucap Wikan dalam siaran pers yang diterima detikEdu, Kamis (6/1/2022).
BACA JUGA: Link Game Tiktok Telapak Tangan Biru Please Touch Me, Klik Ini
Menurut Wikan, kerja sama tersebut akan dipadukan dengan berbagai program yang ada di Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (Dit. APTV) dan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (Direktorat SMK).
Dia bahkan ikut memberikan tantangan kepada anak vokasi untuk bisa menghasilkan banyak game.
BACA JUGA: Bikin Girang, Main Game Perang Terbaik Tanpa Kuota
"Saya memberikan tantangan untuk minimal bisa menghasilkan lima sampai 10 games," tutur Wikan.
Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno, juga seirama.
BACA JUGA: Berikut Game Mobile yang Akan Rilis di Tahun 2022
Dia menjelaskan pentingnya kerja sama dalam mengembangkan industri game.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News