GenPI.co 
Biaya Penyimpanan Mahal
Biaya pergudangan berfluktuasi, berdasarkan seberapa banyak perusahaan tersebut menyimpan selama periode tertentu.
Jika sebuah toko memiliki terlalu banyak produk sekaligus atau berakhir dengan produk yang sulit dijual, biaya penyimpanan tentu akan naik.
Jika perusahaan menangani barang dengan tanggal kedaluwarsa, seperti makanan atau kosmetik, barang tersebut bisa membusuk atau tidak dapat digunakan bila tidak dijual tepat waktu. Produk rusak berarti investasi perusahaan sia-sia dan tentu saja tidak ada profit yang muncul.
BACA JUGA: Hadir dengan Warna Bora Purple, Samsung Galaxy S22 5G Pikat Anak Muda
Stok Mati
Tanggal kedaluwarsa bukanlah satu-satunya cara produk menjadi rusak. Stok mati adalah item yang tidak dapat dijual karena sejumlah alasan lain, misal sudah ketinggalan zaman atau produk tidak lagi relevan.
Seringkali sebuah barang dinyatakan “mati” setelah disimpan di rak selama 12 bulan. Stok barang mati yang semakin lama semakin menumpuk tentu dapat menjadi masalah besar bagi bisnis Anda kedepannya.
BACA JUGA: 4 Fitur Kece di Samsung Galaxy A33 5G, Mabar Jadi Makin Seru!
Permintaan Barang Naik Turun
Ada banyak sekali faktor yang mengakibatkan masalah permintaan barang baik turun. Bila terjadi masalah finansial secara global yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, persediaan barang di gudang tidak lagi terjual dan membuat perusahaan rugi.
Tata Letak Gudang Tidak Efisien
BACA JUGA: Samsung Galaxy Flip4 5G Resmi Hadir di Indonesia, Spesifikasinya Ciamik!
Setiap industri punya cara sendiri dalam mengatur tata letak barang di gudang. Belum tentu tata letak gudang yang cocok untuk bisnis ritel bisa digunakan di gudang bisnis manufaktur atau rental.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
