Namun, pada Juli tahun ini, TikTok memberi tanggapan atas pertanyaan sebelumnya dari otoritas AS.
Perusahaan itu mengatakan bahwa pada pertengahan Juni bahwa semua datanya pada pengguna di Paman Sam sekarang disimpan di server berbasis di AS yang dioperasikan oleh perusahaan Amerika Oracle.
TikTok juga mengonfirmasi klaim yang dibuat dalam artikel BuzzFeed bahwa karyawan yang berbasis di China memiliki akses ke data pengguna AS.
BACA JUGA: Nih Lirik dan Chord Lagu Care Bebek yang Viral di TikTok
Namun hal itu tetapi hanya dalam "kontrol keamanan siber yang kuat dan protokol persetujuan otorisasi" yang diawasi oleh "tim keamanan berbasis di AS" perusahaan.
Perusahaan itu menegaskan kembali kepada para senator bahwa Partai Komunis China (PKC) tidak pernah meminta data pengguna Amerika.
BACA JUGA: Penampakan B-21 Raider, Pesawat Siluman Amerika Serikat yang Bikin Geger
"Kami belum memberikan data pengguna AS ke PKC, kami juga tidak akan melakukannya jika diminta," katanya.(*)
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News