Titik-titik lokasi yang dimaksud antara lain meliputi jalur transportasi utama, lokasi tujuan wisata, pusat keramaian, hingga terminal bus, stasiun kereta, serta bandar udara.
“Kami juga telah menyiapkan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi accident yang tidak terduga, seperti misalnya banjir, gempa bumi, dan sebagainya yang sifatnya bencana, yang berpotensi menyebabkan putusnya pasokan listrik ke BTS-BTS," tuturnya.
Kota-kota yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik adalah kota-kota yang juga menjadi tujuan berlibur masyarakat antara lain Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, hingga Surabaya.
BACA JUGA: Daop 2 Bandung Siapkan 214.887 Tiket Kereta Api Jarak Jauh untuk Libur Nataru
Kenaikan trafik diperkirakan akan terjadi di area-area yang memiliki komunitas Nasrani cukup besar, seperti beberapa kota di Sulawesi Utara, Sumatera Utara, serta Nusa Tenggara Timur.
Berdasarkan survei Kemenhub, dari 44,17 juta orang yang diperkirakan akan melakukan perjalanan Nataru, perjalanan terbanyak berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
BACA JUGA: Terapkan Prokes Selama Liburan Nataru untuk Antisipasi Covid-19, Kata Pakar
Kemudian disusul dari Jawa Timur. Sementara itu, daerah tujuan didominasi oleh Pulau Jawa.
Kemenhub pun memprediksi, puncak arus mudik pertama Natal dan Tahun Baru pada 23-24 Desember 2022, dengan puncak arus baliknya di 25-26 Desember 2022.
BACA JUGA: Jelang Libur Nataru, Sandiaga Uno Ajak Wisman dan Wisnus Berwisata di Indonesia
Selanjutnya, puncak arus mudik kedua diprediksikan terjadi di 30-31 Desember 2022, dengan puncak arus baliknya di tanggal 1-2 Januari 2023. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News