Menikmati Senja di Gunung Mahawu, Sekali Coba Dijamin Ketagihan!

Menikmati Senja di Gunung Mahawu, Sekali Coba Dijamin Ketagihan! - GenPI.co
Gunung Mahawu. Foto: beritamanado.com

Orang Minahasa menamai mahawu pada gunung ini karena sering mengeluarkan abu, tidak hanya itu lokasi wisata ini juga biasa disebut gunung Roemengas.

Danau kawah gunung ini kini berukuran kecil karena sebagian pinggirnya sudah mengering.

Berbeda dengan gunung berapi lainnya yang cenderung berpasir-pasir di puncaknya, gunung Mahawu ini puncaknya hijau dan banyak tumbuhannya.

BACA JUGA:  Menikmati Air Terjun Sasnek di Papua, Masih Alami Banget, Wow!

Saat berada di puncak pengunjung dapat melihat putihnya kabut awan dan pemandangan di bawah yang menakjubkan, selain itu ada juga hutan lindung kecil yang dihiasi oleh bunga warna-warni.

Pengunjung juga dapat menemukan pemukiman-pemukiman, hutan, dan juga area persawahan, serta dapat melihat burung-madu sangihe di sekitar gunung ini, yang merupakan burung endemik Sulawesi.

BACA JUGA:  Sumut Punya Bukit dengan Panorama Lautan Awan, Sungguh Eksotis

Kawasan hutan Mahawu memang memiliki koleksi beragam burung yang indah dan layak difoto, bahkan kabarnya ada 20 jenis burung yang bisa ditemui.

Beberapa burung endemik diantaranya Pelanduk Sulawesi (Trichastoma celebense), Ceret Coklat (Bradypterus castaneus), Cabai Sulawesi (Dicaeum nehrkorni), hingga Kancilan perut-kuning (Pachicephala sulfuriventer).

BACA JUGA:  Danau Labuan Cermin Punya Rasa Laut dan Tawar, Pesonanya Wah!

Untuk waktu yang paling baik untuk memulai pendakian adalah pukul 07.00 pagi dari desa Kakaskasen karena hal ini memungkinkan para pendaki untuk melewati kawah saat pagi hari dalam cuaca yang masih dingin dan sejuk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya