
Pernah suatu waktu, desa Lembur Salawe tidak tertimpa kejadian aneh. Itu karena kepala desa saat itu melanggar norma adat yang berlaku. Seluruh warga desa tiba-tiba menderita sakit. Namun setelah itu kepala desa langsung digantikan. Kondisi pun kembali seperti sediakala. Saat ini yang menjaga desa adalah Abah Latif.
Bangunan tradisional asli desa sudah tidak ada. Menurut warga setempat, bangunan desa berbentuk rumah panggung. Seiring zaman yang berubah, rumah semi permanen dan permanen didirikan di desa itu.
Tradisi lain melekat pada Desa Lembur Salawe adalah Misalin, yang artinya menyucikan siri di Bulan Ramadhan. Saat Misalin, makam leluhur dibersihkan. Warga juga menyelenggarakan doa dan bersalam-salaman.
Kampung ini tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih jumlahnya. Jika ada salah satu warganya menikah dan akan membangun rumah, mereka harus tinggal di luar kampungBiasanya mereka pindah ke Desa Babakan Cikondang. Ada juga yang menetap di Desa Pajaten, Desa Rasurudan, Desa Cipancur dan juga Desa Pancawarna.
Simak juga video menarik berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News